Minggu, 31 Desember 2017

RIP Romo Paulus Suradibrata, SJ




Telah dipanggil Tuhan pada hari Senin, 1 Januari 2018 Pk 06.45.
Pk 12.00 jenasah akan dibawa ke Gereja Santo Antonius Purbayan, misa Requiem di Gereja St. Antonius Purbayan pk 18.00, Misa pemakaman 2 Januari pkl 10.00 Gereja Girisonta dilanjutkan pemakaman di Ratu Damai Girisonta. 
Selamat jalan Rm. Sura, mohon doa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini.

Nama Lengkap : Rama Paulus Suradibrata,SJ
Tanggal Lahir : 8 Oktober 1932
Putra keempat dari pasangan Bapak
Constansius Suradibrata dan Ibu Bernarda
Sukisni.

Riwayat singkat perjalanan Imamat Romo Paulus Suradibrata, SJ

1949 : Masuk Seminari Menengah di Jl.Code 2 Yogyakarta
7 September 1954 : Masuk Novisiat SJ
di Girisonta

1956 : Mengucapkan Kaul Serikat Jesus, lalu melanjutkan Juniorat dengan memperdalam Ilmu Humaniora selama 2 tahun.

1959 – 1962 : Melanjutkan Studi Filsafat di Puma,India dan merupakan angkatan pertama Frater Yesuit yang dikirim belajar di sana.

1962 : Selama 3 bulan memasuki Tahun Orientasi Kerasulan di Girisonta.

1962 – 1966 : Studi Teologi di Kolese Santo Ignatius (Kolsani) Yogyakarta

31 Juli 1965 : Menerima Tahbisan Imamat dari Justinus Kardinal Darmoyuwono

1966 – 1967 : Tugas perutusan di Paroki Sumber, Muntilan

1967 – 1968 : Menjalani masa Tersiat di Amerika Serikat

1968 – 1969 : Bertugas di Paroki Gedangan, Semarang

1969 – 1974 : Bertugas di Seminari Mertoyudan

1969 – 1972 : sebagai pamong guru

1972 – 1974 : sebagai Rektor Seminari Mertoyudan

1974 – 1981 : Menjadi Romo Provinsial Serikat Yesus

1981 – 1987 : Menjadi Rektor Kolese Santo Ignatius (Kolsani) Yogyakarta

1987 – 1993 : Dipanggil ke Roma untuk menjadi Asisten Pater Jenderal untuk kawasan Asia Timur dan Oceania

1993 – 2009 : Bertugas di Paroki Gedangan, Semarang

Oktober 2009 – Jan 2018: Menjalani masa purna Tugas di Paroki St. Antonius Purbayan Solo

Sumber : Buletin Pelegrina Purbayan edisi
Tahun ke-2 No.1 November 2010



- pernikahan adik... Om Hengky & Tante Prisan





Jumat, 15 Desember 2017

Yerusalem dan Abraham/Ibrahim

Memang seperti yang telah Difirmankan empat millenia yang lalu, bahwa Bapa Abraham/Nabi Ibrahim akan menjadi bapa bangsa-bangsa sungguh terjadi, buktinya saat keturunannya secara biologis berebut Yerusalem, semua bangsa-bangsa besar ikut terlibat.

Kej 17:1
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Kej 17:2
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Kej 17:3
Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
Kej 17:4
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Kej 17:5
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Kej 17:6
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Kej 17:7
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
Kej 17:8
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
Kej 17:9
Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
Kej 17:10
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Kej 17:11
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.



Sebelum tinggal di Kanaan, yang sekarang adalah daerah Palestina dan Israel, Abraham tinggal di daerah Ur Kasdim, atau utara Mesopotamia yang sekarang Irak.


Bapa Abraham/Nabi Ibrahim memiliki tiga istri, Sara, Hagar dan Ketura. Dari tiga istri ia mendapatkan delapan anak, Ismael, Ishak, Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Ismael memiliki dua belas anak, Nebayot, Kedar, Adbeel, Mibsan, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafisy dan Kedma, yang adalah nenek moyang Bani Ismael dan kemudian menjadi bangsa-bangsa Arab. Ishak memiliki dua anak, Esau dan Yakub yang kemudian disebut Israel. Esau adalah nenek moyang Bani Edom, dan Yakub adalah nenek moyang Bani Israel. Keturunan Abraham/Ibrahim dari Ketura menjadi nenek moyang bangsa-bangsa Arab yang tinggal di Selatan dan Timur Palestina juga bangsa-bangsa di Afrika. 


Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama monoteisme Abrahamik, yaitu Yahudi, Kristen dan Muslim. Selain menjadi nenek moyang bangsa-bangsa besar di daerah Timur Tengah, Bapa Abraham/Nabi Ibrahim menjadi bapak rohani bagi banyak orang. 


Jadi kalau penduduk dunia sekarang kira-kira 7 milyar, maka yang mempercayai Yerusalem sebagai kota suci ada 16,1 juta orang beragama Yahudi, 2,3 milyar orang beragama Kristen dan 1,4 milyar orang beragama Muslim.
Mengenai apakah Yerusalem menjadi ibukota Israel atau Palestina, saya mengusulkan agar dua-duanya diperbolehkan untuk menjadikannya ibukota, kalau tidak diperbolehkan, akan lebih baik agar dua-duanya juga tidak diperbolehkan. Melihat umat beragama di Israel dan Palestina pun beragam, tidak semua orang Israel beragama Yahudi dan tidak semua orang Palestina beragama Muslim, bahkan mungkin tidak semua keturunan dari Bani Ismael beragama Muslim.