Sabtu, 21 Oktober 2017

this too, will pass ..




Pada suatu hari,seorang Bijak meminta kepada seorang tukang emas yang sudah tua renta untuk membuat cincin dan menuliskan sesuatu di dalamnya. Sang Bijak berpesan,"Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu supaya bisa menjadi pelajaran bagi hidup saya".

Berbulan-bulan si tukang emas yang tua membuat cincin tersebut merenung kalimat apa yang patut diukir di cincin emas yang kecil itu. Akhirnya, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada sang Bijak.

Dengan tersenyum, sang Bijak membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "THIS TOO, WILL PASS" (artinya "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU").

Awalnya sang Bijak tidak terlalu paham dengan tulisan itu. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU" lalu ia pun menjadi lebih tenang

Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU" lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika kamu lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU"
Tidak ada satupun yg langgeng.

Jadi, ketika kamu punya masalah, tidaklah perlu terlalu bersedih.
Tapi, tatkala kamu lagi senang, nikmatilah selagi kamu bisa senang
Ingatlah, apapun yg kamu hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
Jadilah :
•tetap SEJUK di tempat yg Panas..
•tetap MANIS di tempat yg begitu Pahit..
•tetap merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar..
•tetap TENANG di tengah Badai yg paling Hebat.. &
THIS TOO WILL PASS!!!




RENCANA TUHAN SELALU INDAH

Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah!! Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawar dengan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu, padahal jika kemarin kuda itu dijual kamu kaya, tetapi sekarang kudamu sudah hilang". Si petani miskin hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan". Si petani hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka, terjatuh dan kakinya patah!! Teman-temannya berkata, "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah". Si petani tetap diam tanpa komentar ....

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami!!"

::::::

Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terimalah keadaan yang terjadi saat ini!! Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.

Yang  pasti .... Tuhan paling tahu yang terbaik buat kita. Bagian kita adalah mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Ʈυћαπ.



sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ini_pun_akan_berlalu

Sejarah

Ungkapan itu muncul dalam karya-karya penyair sufi Persia ( این نیز بگذرد, bogzarad niz een), seperti Sanai dan Attar dari Nisyapur. Attar. mencatat dongeng seorang raja yang meminta sekumpulan orang bijak untuk membuat cincin yang akan membuatnya bahagia saat ia sedih, dan sebaliknya. Setelah musyawarah para orang bijak memberinya cincin sederhana dengan kata-kata "Ini pun akan berlalu" terukir di atasnya. Cincin ini memiliki efek yang diinginkan oleh sang Raja.

Cerita rakyat Yahudi sering melakonkan Salomo sebagai raja yang direndahkan hatinya oleh pepatah ini, atau sebagai seseorang yang memberikan pepatah ini kepada orang lain. Banyak versi cerita rakyat yang telah dicatat oleh Arsip Cerita Rakyat di University of Haifa, Israel. Dalam beberapa versi pepatah ini disederhanakan lebih jauh, hanya muncul sebagai huruf Ibrani gimel, zayin, dan yud, singkatan dari "גם זה יעבור" (yaavor gam zeh).
Dalam cerita rakyat Turki, ungkapan ini biasanya digunakan dalam cerita pendek dan lagu. Penggunaan ungkapan dalam bahasa Turki sehari-hari diperkirakan telah berakar pada lagu-lagu dan cerita.

Cerita ini, yang umumnya melekat pada seorang Raja "tanpa nama" dari timur, menjadi populer di Barat pada paruh pertama abad 19, muncul di koran Amerika oleh setidaknya 1839 Pada tahun 1852 penyair Inggris Edward Fitzgerald memasukkan versi singkat dari dongeng ini di kumpulan Polonius: Kumpulan Kisah Bijak dan Modern Contoh. Versi Fitzgerald, berjudul "Seal Salomo", menggambarkan seorang sultan meminta Raja Salomo kalimat yang akan selalu benar dalam waktu baik atau buruk; Salomo menjawab, "Ini pun akan berlalu" Pada tanggal 30 September 1859, Abraham Lincoln menggunakan kisah serupa dalam "Pidato Pada Masyarakat Pertanian Negeri Wisconsin, Milwaukee, Wisconsin", sehingga lebih memopulerkan pepatah ini lebih lanjut:
Dikatakan seorang raja Timur meminta orang-orang bijak untuk menemukan kalimat untuknya, yang akan selalu dalam pandangannya, dan yang harus benar dan tepat di setiap waktu dan situasi. Mereka memberikannya kepadanya kata-kata: "Dan ini pun, akan berlalu." Betapa mengungkapkan kalimat ini! Sangat menjerakan pada puncak kebanggaan! Sangat menghibur di kedalaman penderitaan!(September 30, 1859)