Keluarga adalah berkat besar dan terindah. Pemberian Tuhan teristimewa dalam hidup kita. Kelahiran kita tidak kebetulan. Bahkan kita dilahirkan dalam keluarga tertentu juga bukan kebetulan. Ada rencana-Nya yang istimewa.
Sebagian kita sudah menikah. Sebagian lain akan menikah. Kawan, Menjadi Ayah atau Suami dan menjadi ibu atau Istri adalah jabatan super istimewa dan tak tergantikan. Ya, tidak tergantikan. Pekerjaan saya mengajar sebagai dosen misalnya, banyak yang bisa menggantikan. Tapi menjadi suami dan ayah bagi putra saya tidak. Selain tidak tergantikan, pernikahan adalah warisan "kekal". Kelak akan diwariskan kepada anak-anak. Teladan perkawinan dicontoh oleh anak, lalu cucu, dst.
Namun survei media, dan pengalaman sebagai terapis di ruang konseling kami menemukan sebagian orang ternyata pernikahan mereka tidak mulus. Banyak konflik bahkan berujung perpisahan. Pernikahan penulis juga bermasalah di awal lima tahun pertama.
Dari pengalaman dan bacaan pribadi tersebut ijinkan saya berbagi tips, bagaimana meramu hubungan dengan pasangan agar menjadi harmonis lagi. Meramu artinya, menggabungkan semua unsur di bawah ini dengan baik. Tidak bisa hanya dengan satu atau dua cara, juga tidak ada yang instan dan mudah. Perlu kemauan, tekad dan kerja sama yang baik. Ingat, Jika pernikahan anda tidak sehat, akan mempengaruhi cara hidup termasuk karir dan kesehatan.
Sepuluh hal di bawah ini adalah hal-hal yang kami bagikan dalam konseling pernikahan, untuk memperkaya keintiman dengan pasangan:
Bangun ulang visi pernikahan. Camkan ulang bagaimana anda dulu jatuh cinta dengan pasangan. Apa sih motivasi anda dulu menikah? Ingat, tujuan pernikahan bukanlah kebahagiaan tapi pertumbuhan. Jadi kalau masalah, kekurangan, sakit, susah dan kerugian, semua itu bisa jadi sarana pertumbuhan. Baik juga mengIngat kembali janji nikah kalian.
Pernikahan yang sehat dan bertumbuh diperoleh dengan dua cara: (a) berjiwa lentur, mudah beradaptasi dengan pelbagai perubahan, termasuk menerima situasi-situasi sulit; (b) juga mudah memaafkan kesalahan pasangan. Menyelesaikan luka hati setiap hari, alias tidak menyimpan kemarahan. Lambat untuk marah dan memiliki hati yang besar untuk memaaafkan. Ingat, dalam pernikahan kita dipanggil menjadi advokat alias pembela pasangan.
Ingat dan ucapkan dlm doa sepuluh kelebihan pasanganmu. Sampaikan Terima kasih pada Tuhan untuk keistimewaannya. Fokus pada kelebihan dan bukan kekurangan pasangan. Saran, lakukan ini setidaknya tiga bulan.
Tulis dan berikan kesepuluh daftar tadi pada istri/suamimu. Lalu ucapkan padanya, katakan betapa engkau bangga kepadanya. Jika perlu, tempelkan kertas itu di dinding kamar kalian.
Sebaliknya, Sadari dan mohon ampun pada Tuhan untuk sepuluh kekuranganmu pada pasangan selama ini. Ambil waktu untuk sampaikan itu pada pasanganmu dan minta maaf dengan tulus. Sebaliknya anda sebagai pasangan, berilah maaf, dan bantu pasangan Anda mengatasi kekurangannya, terima apa yang blm bisa diubah.
Kenali bahasa cinta utama pasangan, apa yang paling dia suka dan berikan sesering mungkin. Coba lihat dari lima bahasa cinta ini, mana yang dia sukai: (a) pujian, (b) sentuhan fisik dan kebutuhan seksual, (c) waktu dan kebersamaan, (d) pelayanan, (e) pemberian. Rencanakan dan berikan padanya dengan sukacita. Kalau belum tahu, silahkan diskusi dengan si doi.
Rajin mengucapkan Terima kasih pada pasanganmu bahkan untuk kebaikan terkecil pasanganmu. Misal, ketika diberikan minuman di pagi hari. Saat pasangan mengantar engkau belanja, dsb.
Bangun "kekitaan" dalam perkawinan. Misal saat berkata tentang anak bilanglah "anak kita". Demikian juga dengan uang katakan "uang kita", "ortu kita", "adik kita", dll. Kikis keakuan, rela berkorban demi pasangan. Pernikahan adalah sebuah sistem yang dibangun dengan kekitaan, punya rasa memiliki yang besar.
Sediakanlah waktu istimewa sesering mungkin untuk makan bersama dan ngobrol sebebas dan sepuasnya. Terkadang menonton bersama. Paling baik, ngobrollah bentar sebelum tidur, dan sampaikan perasaan-perasaanmu. Kebahagiaanmu. Hindari bawa pekerjaan lembur ke rumah.
Rancang waktu libur dan rekreasi, menikmati waktu santai bersama. setidaknya pada waktu libur panjang. Kalau tidak mungkin ke tempat yang jauh, cari pusat rekreasi terdekat tapi asyik dinikmati berdua. Seru, kan?
Jika Anda meramu dengan baik, setiap hari dan setiap saat hal-hal di atas semoga keintiman makin meningkat dengan pasangan. Orang pertama yang akan menikmati keindahan itu adalah anak-anak di rumah.
Semoga bermanfaat.
Julianto Simanjuntak
Sebagian kita sudah menikah. Sebagian lain akan menikah. Kawan, Menjadi Ayah atau Suami dan menjadi ibu atau Istri adalah jabatan super istimewa dan tak tergantikan. Ya, tidak tergantikan. Pekerjaan saya mengajar sebagai dosen misalnya, banyak yang bisa menggantikan. Tapi menjadi suami dan ayah bagi putra saya tidak. Selain tidak tergantikan, pernikahan adalah warisan "kekal". Kelak akan diwariskan kepada anak-anak. Teladan perkawinan dicontoh oleh anak, lalu cucu, dst.
Namun survei media, dan pengalaman sebagai terapis di ruang konseling kami menemukan sebagian orang ternyata pernikahan mereka tidak mulus. Banyak konflik bahkan berujung perpisahan. Pernikahan penulis juga bermasalah di awal lima tahun pertama.
Dari pengalaman dan bacaan pribadi tersebut ijinkan saya berbagi tips, bagaimana meramu hubungan dengan pasangan agar menjadi harmonis lagi. Meramu artinya, menggabungkan semua unsur di bawah ini dengan baik. Tidak bisa hanya dengan satu atau dua cara, juga tidak ada yang instan dan mudah. Perlu kemauan, tekad dan kerja sama yang baik. Ingat, Jika pernikahan anda tidak sehat, akan mempengaruhi cara hidup termasuk karir dan kesehatan.
Sepuluh hal di bawah ini adalah hal-hal yang kami bagikan dalam konseling pernikahan, untuk memperkaya keintiman dengan pasangan:
Bangun ulang visi pernikahan. Camkan ulang bagaimana anda dulu jatuh cinta dengan pasangan. Apa sih motivasi anda dulu menikah? Ingat, tujuan pernikahan bukanlah kebahagiaan tapi pertumbuhan. Jadi kalau masalah, kekurangan, sakit, susah dan kerugian, semua itu bisa jadi sarana pertumbuhan. Baik juga mengIngat kembali janji nikah kalian.
Pernikahan yang sehat dan bertumbuh diperoleh dengan dua cara: (a) berjiwa lentur, mudah beradaptasi dengan pelbagai perubahan, termasuk menerima situasi-situasi sulit; (b) juga mudah memaafkan kesalahan pasangan. Menyelesaikan luka hati setiap hari, alias tidak menyimpan kemarahan. Lambat untuk marah dan memiliki hati yang besar untuk memaaafkan. Ingat, dalam pernikahan kita dipanggil menjadi advokat alias pembela pasangan.
Ingat dan ucapkan dlm doa sepuluh kelebihan pasanganmu. Sampaikan Terima kasih pada Tuhan untuk keistimewaannya. Fokus pada kelebihan dan bukan kekurangan pasangan. Saran, lakukan ini setidaknya tiga bulan.
Tulis dan berikan kesepuluh daftar tadi pada istri/suamimu. Lalu ucapkan padanya, katakan betapa engkau bangga kepadanya. Jika perlu, tempelkan kertas itu di dinding kamar kalian.
Sebaliknya, Sadari dan mohon ampun pada Tuhan untuk sepuluh kekuranganmu pada pasangan selama ini. Ambil waktu untuk sampaikan itu pada pasanganmu dan minta maaf dengan tulus. Sebaliknya anda sebagai pasangan, berilah maaf, dan bantu pasangan Anda mengatasi kekurangannya, terima apa yang blm bisa diubah.
Kenali bahasa cinta utama pasangan, apa yang paling dia suka dan berikan sesering mungkin. Coba lihat dari lima bahasa cinta ini, mana yang dia sukai: (a) pujian, (b) sentuhan fisik dan kebutuhan seksual, (c) waktu dan kebersamaan, (d) pelayanan, (e) pemberian. Rencanakan dan berikan padanya dengan sukacita. Kalau belum tahu, silahkan diskusi dengan si doi.
Rajin mengucapkan Terima kasih pada pasanganmu bahkan untuk kebaikan terkecil pasanganmu. Misal, ketika diberikan minuman di pagi hari. Saat pasangan mengantar engkau belanja, dsb.
Bangun "kekitaan" dalam perkawinan. Misal saat berkata tentang anak bilanglah "anak kita". Demikian juga dengan uang katakan "uang kita", "ortu kita", "adik kita", dll. Kikis keakuan, rela berkorban demi pasangan. Pernikahan adalah sebuah sistem yang dibangun dengan kekitaan, punya rasa memiliki yang besar.
Sediakanlah waktu istimewa sesering mungkin untuk makan bersama dan ngobrol sebebas dan sepuasnya. Terkadang menonton bersama. Paling baik, ngobrollah bentar sebelum tidur, dan sampaikan perasaan-perasaanmu. Kebahagiaanmu. Hindari bawa pekerjaan lembur ke rumah.
Rancang waktu libur dan rekreasi, menikmati waktu santai bersama. setidaknya pada waktu libur panjang. Kalau tidak mungkin ke tempat yang jauh, cari pusat rekreasi terdekat tapi asyik dinikmati berdua. Seru, kan?
Jika Anda meramu dengan baik, setiap hari dan setiap saat hal-hal di atas semoga keintiman makin meningkat dengan pasangan. Orang pertama yang akan menikmati keindahan itu adalah anak-anak di rumah.
Semoga bermanfaat.
Julianto Simanjuntak
Sent by PDS
http://pds-artikel.blogspot.com
--
Posting oleh PDS - Alumni PIKA ke Artikel pada 4/16/2014 04:19:00 PM