(Serpihan-Serpihan Kisah Yang Tercecer)
Kemarin (Rabu , 26 Maret 2014), saya berjumpa dengan seorang anak usia belasan tahun (di bilangan Jl. Samrat – Manado) – tergopoh-gopoh menjinjing tas besar berisi buku-buku pelajaran. Saya menanyakan kepergiannya dan dia menjawab, "Om, saya hendak pergi ke mentor saya!"
Saya sedikit kaget dengan kata mentor itu dan tidak lama kemudian, anak itu berbelok ke sebuah tempat Bimbingan Belajar.
Saya baru menyadari bahwa yang namanya mentor itu adalah pembimbing. Mentor – dalam bukunya yang berjudul The Odyssey tulisan Homerus (+ abad ke-8 seb. M ) menunjuk pada seorang pembimbing – yang diminta mengasuh putra Odysseus, yang bernama Thelemacus. Sang mentor juga menasihati Telemachus bagaimana sebaiknya dan seharunya hidup sebagai Pangeran.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya, setiap manusia itu – seharusnya – memiliki pembimbing. Ketika saya masih kecil, bapak saya (Alm. Zepherinus Soehardi) selalu bilang, "Le, ke manapun engkau pergi, selalu ada malaikat pamomong di sampingmu. Maka jagalah dirimu baik-baik." Mala'ika dalam bahasa Arab mengandung arti: mendampingi, menolong, melindungi, terutama saat berbahaya (Mzm 91: 11). Pinokio, sebuah novel tulisan Carlo Callodi (1826 – 1890) juga mengisahkan seorang boneka kayu yang senantiasa didampingi oleh Cricket atau Jengkrik. Sebenarnya Callodi hendak mengatakan bahwa Cricket itu adalah hati nurani. Dalam dunia pewayangan kita mengenal Ponokawan (Pono = mengerti dan kawan = sahabat). Ponokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong) adalah pamomong para Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa) yang berhati mulia, honesty, sincere, integrity, self-confidence dan credible. Sang Pamomong atau Pembimbing membawa mereka pada jalan yang benar yang tentunya penuh dengan perjuangan.
Ketika masuk di Seminari Menengah Mertoyudan – Magelang, para seminaris diwajibkan memiliki pembimbing rohani, di tempat lain namanya direksi yang tugasnya mengarahkan (direct= arah). Ada lagi namanya konsultasi yang semoga membawa consolatio = hiburan rohani. Para motivator menggunakan kata coaching.
Akhirnya saya hendak mengatakan, "Berbahagialah mereka yang memiliki mentor dalam hidupnya." Mentor dalam arti ini berarti: penasihat, pembimbing soul-friend, sahabat yang dapat dipercaya dan hati nurani.
Kamis, 27 Maret 2014 Markus Marlon
Sent by PDS
http://pds-artikel.blogspot.com
--
Posting oleh PDS - Alumni PIKA ke Artikel pada 3/27/2014 08:03:00 PM