Burung Berkicau – The Song of The Bird 42.
Seorang mengatakan bahwa ia menjadi tidak beriman karena alasan praktis saja. Sebab, kalau ia sungguh-sungguh jujur, ia terpaksa mengakui, bahwa sebetulnya ia tidak percaya akan hal-hal yang diajarkan agamanya. Memang adanya Tuhan memecahkan banyak masalah, tetapi juga menimbulkan masalah baru yang sama banyaknya. Kehidupan sesudah kematian adalah harapan yang sia-sia. Kitab Suci dan tradisi tidak saja menguntungkan tetapi juga merugikan. Semuanya ini dibuat manusia untuk menanggulangi kesepian dan keputusasaan yang dirasakan dalam hidupnya.
Paling baik ia dibiarkan saja. Diam saja. Mungkin ia sedang mengalami tahap pertumbuhan dan penemuan baru.
Pada suatu ketika sang Guru ditanya oleh muridnya :
‘Buddha itu apa?’
Ia menjawab :
‘Budi, itulah Buddha.’
Lain hari ia ditanya soal yang sama dan ia menjawab :
‘Tidak ada budi. Tidak ada Buddha.’
Murid menyangkal :
‘Tetapi, dulu Anda berkata : Budi, itulah Buddha.’
Kata Sang Guru :
‘Itu dimaksudkan agar si bayi berhenti menangis. Bila tangisnya sudah berhenti, aku berkata: Tidak ada budi. Tidak ada Buddha.’
Mungkin si bayi telah berhenti menangis dan sudah siap menerima kebenaran. Maka lebih baik ia dibiarkan sendiri saja.
Tetapi ketika ia mulai mengajarkan ateisme yang baru ditemukannya kepada orang lain yang tidak tahu-menahu, ia terpaksa dibatasi: ‘Pada suatu waktu, pada masa pra-ilmiah, orang menyembah matahari. Lalu tibalah jaman ilmu pengetahuan, dan manusia pun menyadari, bahwa matahari itu bukan dewa, bahkan pribadi pun bukan. Akhirnya datanglah jaman mistik dan Santo Fransiskus Asisi menyebut matahari itu saudaranya; ia bahkan berbicara dengannya.’
‘Kepercayaanmu dulu seperti kepercayaan seorang bayi yang ketakutan. Sekarang engkau sudah dewasa dan tidak takut lagi, maka engkau kehilangan kepercayaanmu dahulu. Moga-moga engkau berkembang sampai pada suatu ketika menjadi seorang mistik dan menemukan imanmu kembali.’
Iman tidak pernah akan hilang, selama orang mengejar kebenaran tanpa takut. Tetapi bermacam-macam kepercayaan yang mengungkapkan iman untuk sementara waktu dapat dibayangi oleh awan gelap. Namun demikian, tidak lama lagi akan menjadi cerah kembali.