Selasa, 12 Agustus 2014

JIWA MANUSIA


( M   o   t   i   v   a   s   i )
 
          Ketika naik bus dari Jogja ke Semarang, ada seorang ibu hamil berdiri di lorong bus yang kami tumpangi. Menyaksikan  "pemandangan"  itu, tiba-tiba ada seorang pemuda yang memberikan tempat duduknya bagi sang ibu tersebut.  Meskipun pemuda itu tidak kenal  siapa ibu itu, namun ada rasa belas kasihan bagi orang lain. Ini yang dulu pernah dikatakan Cicero (106 – 43 seb. M),  "Animus hominis  semper  appetite  agere  aliquid" – Jiwa manusia selalu ingin melakukan sesuatu.
          Pada dasarnya, setiap manusia ingin hidupnya berguna bagi orang lain. Pepatah Kuno menulis, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain." Maka tidak mengherankan kalau ada orang yang bunuh diri, karena merasa dirinya tidak ada manfaatnya bagi orang lain. Kemudian kita bertanya dalam hati, "Bagaimana perasaan seorang karyawan perusahaan yang kehadirannya tidak  dianggep oleh pihak pimpinan ataupun rekan kerjanya?" Tentu saja pengalaman ini bagaikan mimpi buruk di siang  bolong.
          Di sekitar kita banyak orang yang hidupnya diliputi tekanan maupun beban. Ketika pagi hari mulai bekerja di kantor, ada seorang karyawan yang murung-murung, di depan kantor ada tukang parkir yang sedih memikirkan  nasib anaknya yang hendak kuliah, orang yang termasuk badan pimpinan sedang dilanda duka karena anaknya terlibat narkoba. Mereka adalah orang-orang yang perlu kita sapa. Inilah yang menurut Emmanuel Levinas (1906 – 1995 ) disebut sebagai  epifani wajah (penampakan wajah). Levinas mengatakan bahwa wajah,  face  memberi perintah kepada setiap orang untuk bertanggungjawab atas yang lain,  the other.  Wajah duka, wajah tertekan, wajah sedih dan wajah berbeban berat  dapat kita lihat dari raut muka. Charles Stanley ( Lahir di Pittsylvania, Virginia, 25 September 1932) seorang  televangelist pernah berkata,  "Love always asks,'what is best for the other person?" – Kasih selalu bertanya apa yang terbaik untuk orang lain.
          Di sini kita perlu untuk berpaling kepada Yesus yang bersabda,  "What do you want me to do for you?" – Apa yang kamu inginkan  Kuperbuat bagimu?  Luar biasa, Yesus tahu secara pasti apa yang menjadi kebutuhan kita. Setiap orang memiliki kebutuhan (dibantu, ditemani, didengar, diakui dan masih banyak lagi). Dan bantuan kita – meskipun kecil – amat berguna bagi yang membutuhkannya.
          Pernah suatu kali ada seorang gadis yang bunuh diri. Dari surat yang ia tinggalkan ia menulis, "Saya sungguh-sungguh merasa sendirian. Aku hanya ingin didengarkan apa yang kurasakan, tetapi selalu saja  mama bilang sibuk dan sibuk."  Memang, penyesalan selalu datang terlambat.  Tetapi melalui  "pelajaran singkat ini" kita bisa berbuat sesuatu bagi orang-orang yang dekat dengan diri kita. Sekali lagi kita bermenung, "Kasih selalu bertanya apa yang terbaik untuk orang lain."
 
Rabu, 18  Desember  2013   Rm Markus Marlon MSC
Tulisan-tulisan Motivasi ini  sudah dibukukan yang terbit  2  bulan sekali. Sekarang sudah terbit edisi ke-4. Setiap Edisi ada 10 – 12  tulisan dan terbit 40 halaman.
Yang ingin mendapatkan buku-buku tersebut bisa hub:
E-mail: zahir.5561@gmail.com
Atau no HP: 0852.83.9955.61 atau 08964.8941.026

Sent by PDS 
http://pds-artikel.blogspot.com 

--
Posting oleh PDS - Alumni PIKA ke Artikel pada 12/18/2013 02:30:00 PM