Kamis, 21 September 2017

LUBRICATE YOUR MIND - III. KEKUATAN PIKIRAN VS KECEMASAN


Kekuatan Pikiran

Tulisan Albert Einstein – 1955,”Imagination is the key to knowledge,” bahwa imajinasi adalah kunci dari pengetahuan. Bahkan dia pernah mengatakan,”Imagination is more important than knowledge,” jadi imajinasi [pikiran] yang bebas akan mampu membuat seseorang lebih mudah mencapai keberhasilan dibandingkan dengan manusia yang pikirannya terbelenggu. Sebagai seorang ilmuwan, tentu Einstein tidak merendahkan ilmu pengetahuan, ia hanya ingin mengatakan kepada kita untuk tidak pernah takut berimajinasi karena imajinasi adalah benih ilmu pengetahuan. Einstein menambahkan,”Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree it will live its whole life believing that it is stupid.” Maka tugas kita adalah menemukan dimana kejeniusan kita berada. Arti jenius sendiri adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata–rata, terutama yang ditunjukkan dalam hasil kerja kreatif. Seorang jenius menunjukkan pribadi dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tetapi juga unik karena bakat yang istimewa dan inovatif. Seperti Goethe dan Da Vinci diberi predikat jenius dalam bidang literatur dan seni, sementara Einstein sendiri jenius dalam bidang fisika. Jadi kembali pada pendapat Einstein yang menyebutkan bahwa kalau ikan kita sebut bodoh karena tidak bisa memanjat sebuah pohon, yang tentunya ini sebuah kiasan di mana kadang manusia menghakimi seseorang karena tidak mampu melakukan sesuatu, atau diri kita sendiri yang merasa bodoh karena tidak mampu melakukan sesuatu yang memang tidak bisa kita lakukan, tentunya itu sebuah kesalahan. Karena keunikan dari ikanlah yang memang menyebabkan dia tidak mampu memanjat pohon, tetapi mampu melakukan hal lain yang juga mengagumkan.


Kecemasan

Keahlian psikiatri yang dikhususkan untuk studi dan perawatan karena kecemasan tidak lagi mengakui adanya garis pemisah yang jelas antara normal dan abnormal. Tetapi seseorang mungkin disebut abnormal bilamana tingkah lakunya secara serius mengganggu pekerjaan atau kesanggupannya untuk berfungsi dalam masyarakat.
Kecemasan, kesedihan dan kesepian dalam rumah sakit jiwa yang suram ini difoto pemotret Jerry Cook untuk LIFE pada tahun 1946, dan menjadi bagian koleksi foto terkenal Family of Man.

Kebanyakan tingkah laku abnormal digolongkan menjadi dua tipe : yaitu neurotik dan psikotik.

Tingkah laku neurotik itu berdekatan dengan ujung normal, maksudnya tingkah laku tadi merupakan suatu bentuk ketidaknormalan yang lebih lunak. Dia kerap kali mengenal kesulitannya dan mungkin mampu membantu penyembuhannya.

Psikotik jauh lebih serius dan terungkap dalam segi tingkah lakunya. Seorang psikotik adalah seorang yang telah kehilangan beberapa atau semua hubungan dengan kenyataan.

Menurut dugaan, penyebab neurosis dewasa ini umumnya berasal dari lingkungan, maksudnya : neurosis itu disebabkan oleh tekanan dan ketegangan hidup.

Semua orang dewasa dan banyak anak–anak mengalami tekanan–tekanan. Jarang ada orang dewasa yang tidak menggunakan apa yang disebut para ahli psikiatri pertahanan neurotik untuk menghadapi tekanan tadi.

Ada orang yang kebiasaannya terlambat, ada yang terhantui kerapian dan ada yang kerap kali lupa janji. Orang neurotik menggunakan muslihat–muslihat untuk menarik perhatian bagi dirinya, untuk merebut pujian atau untuk mengikis gagasan yang tidak menyenangkan dari pikiran mereka.

Umumnya, mereka melakukan hal–hal ini oleh karena mereka takut atau curiga bahwa mereka sungguh–sungguh tidak rapi dan oleh karenanya tidak pantas, atau ingin menghindari sesuatu yang bagi mereka mempunyai konotasi tak menyenangkan. Dengan kata lain  akar semua neurosis adalah konflik emosional.

Neurosis menampakkan diri dalam banyak gejala yang berbeda–beda. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.

·       Keadaan Cemas

Setiap konflik emosional menyebabkan adanya sejumlah kecemasan tertentu. Bila konflik itu hebat, maka begitu pula kecemasannya.

Bila tidak ada penyelesaian yang mudah untuk suatu konflik emosional yang serius, si penderita mungkin harus hidup dengan konflik tersebut sebaik–baiknya. Kadang kala konflik itu mungkin ditekan ke bawah sadar dan kadang kala muncul, tetapi selalu menyebabkan kecemasan besar.

Misalnya, seorang anak lelaki yang mulai dewasa mungkin selalu dijengkelkan oleh ayah atau ibunya. Karena hidup serumah dan tidak dapat mengungkapkan kejengkelannya tanpa merasa bersalah, dia berpura – pura dan bertahun–tahun menganggap antara dia dan orang tuanya baik–baik saja.

Tetapi dia tidak dapat menyembunyikan rasa cemas ini, dia boleh jadi selalu merasa tegang, kehilangan nafsu makan serta tidak bisa tidur dan capai sekali. Jantungnya mungkin berdebar bukan main cepatnya.

·       Hipokondria

Bilamana penderita neurosis mengungkapkan kecemasannya dan mencoba hidup dengan masalahnya, penderita hipokondria mencoba menggunakan pelarian diri sebagai jalan pemecahannya.

Seorang pekerja yang takut akan pemimpinnya mungkin menderita gejala–gejala kecemasan bila melihat sang pemimpin mendekati. Dia akan mengeluh karena sakit. Jika sekali berhasil menghindari pertemuan yang tidak menyenangkan, dia mungkin akan merasa sakit setiap kali mengetahui akan adanya meeting/pertemuan lain yang tidak mengenakkan.

Kesakitan yang dibayang–bayangkan oleh penderita hipokondria biasanya tidak sesuai dengan gambaran penyakit apa saja, tetapi mereka mahir membuat diagnosis sendiri.

Penderita hipokondria lebih banyak menciptakan masalah dari pada memecahkannya. Akhirnya tidak hanya kemampuan kerja, tetapi kesenangan hidupnya pun menjadi terganggu.
Dalam gambar ini, lima wanita yang gila “bulan–bulanan” menari kegilaan dibawah bulan yang mengerling.

Hampir setiap kebudayaan pernah mempunyai kepercayaan bahwa kekuatan luar seperti contoh bulan jahat yang dengan semena–mena dapat menyebabkan kegilaan.

Dalam bahasa Inggris, “Lunatic” – orang gila – berasal dari kata Latin “Luna”, dewi bulan. Penjelasan untuk ketidakwarasan seperti itu lazim, bahkan di Eropa yang kebudayaannya telah maju sampai abad ke–18 sekalipun.

·       Histeria

Kadangkala seorang neurotik akan melarikan diri dari konfliknya. Kemudian terjadi pelemahan fungsi fisik sampai nampak gejala–gejala akan adanya penyakit yang sungguh–sungguh.

Histeria adalah nama yang diberikan untuk kategori penyakit ini. (Jangan dikacaukan dengan konsep populer mengenai histeris sebagai penyakit menangis atau berteriak–teriak bila terserang kemarahan atau ketakutan)

Karena menderita histeria, seorang serdadu yang takut dikirim ke pertempuran mungkin tiba–tiba tak dapat melihat, meskipun tak ada sesuatu yang tidak beres pada matanya, dia kemudian sungguh–sungguh buta. Histeria dapat memperlihatkan gejala–gejala penyakit sejati yang begitu tepat sehingga sebagai akibat salah diagnosis oleh para ahli bedah yang kurang teliti, kemudian terjadi penyakit–penyakit histeria dioperasi.

·       Fobia

Fobia berarti takut, dan fobia neurotik adalah ketakutan irasional akan sesuatu yang menggantikan ketakutan yang sebenarnya, tetapi tersembunyi. Misalnya seorang wanita yang telah menikah tertarik pada penjual sayur dekat rumahnya. Oleh karena takut akan akibat tertariknya ini, dia berpura–pura bahwa ketakutan itu tidak ada. Waktu berjalan pulang dari membeli sayur, dia merasa ketakutan karena lalu– lintas yang mendesing–desing. Dia beranggapan bahwa ketakutannya dikarenakan oleh ketakutan akan tertabrak. Sejak itu dia tak pernah pergi untuk membeli sayur di situ lagi karena fobia terhadap lalu–lintas yang baru saja dialami dan dikembangkannya, tidak hanya pada perjalanannya ke penjual sayur itu tetapi juga ke mana–mana.

Dia menghindari penjual sayur dengan menyuruh orang lain atau anaknya untuk berbelanja. Tetapi karena lalu–lintas adalah sarana dan kebutuhan pokok kehidupan modern, dia menjadi tahanan yang dikurung oleh fobianya.
Belonefobia adalah takut terhadap benda–benda tajam. (Belone adalah kata Yunani untuk jarum) menyebabkan orang dalam kartun ini ketakutan dan bersembunyi.

Setiap orang mempunyai ketakutan, akan tetapi ketakutan baru disebut fobia apabila sampai sedemikian tidak masuk akalnya sehingga mengganggu kehidupan biasa.

Berikut beberapa jenis dari antara 250 hal lebih yang menurut penemuan para dokter ditakuti para pasien secara luar biasa, dengan nama–nama medik untuk fobianya.



     Buku – Bibliofobia

     Kucing – Ailurofobia

     Ruang terkurung – Klaustrofobia

     Ketinggian – Akrofobia

     Malam – Noktifobia

     Tertawaan – Ketegelofobia

     Dipandang orang – Oftalmofobia

     Orang asing – Xenofobia

     Tali – Linonofobia

     13 – Triskaidekafobia

     Pekerjaan – Ergofobia

     Ketakutan – Fobofobia  



·       Depresi

Depresi neurotik adalah suatu keadaan kesedihan dan kelesuan yang berlarut–larut. Keadaan ini mungkin diakibatkan oleh suatu penyakit keras atau kehilangan sesuatu, dan selama ini penderita terus menerus dihinggapi perasaan kecil hati, gagal dan rendah diri. Dia memberikan tafsiran suram, bahkan pada hal–hal yang berjalan baik baginya.

Depresi neurotik menunjukkan bukannya suatu pelarian dari rasa takut tetapi justru menyerah kepada rasa takut ini.



Penderita Psikosis

Seorang psikotik memberikan suatu gambaran yang sama sekali lain. Bila orang neurotik sukar dan menjadi tidak mampu hanya dalam beberapa segi saja, seorang psikotik menunjukkan kesia–siaan dan penderitaan manusia secara besar–besaran.

Psikosis mempunyai tahap–tahap ringan, dan kadang kala penderita psikosis ringan dapat dirawat sebagai pasien luar, tetapi biasanya mereka harus dimasukkan rumah sakit.

Gejala–gejala mereka menunjukkan suatu dunia yang sama sekali terpisah dari yang dikenal orang normal. Suatu dunia delusi, halusinasi, omongan kacau, pikiran kacau dan keadaan emosional yang berlebih–lebihan.



Kembali Ke Kekuatan Pikiran
Beberapa tahun silam pernah diadakan penelitian untuk menguji kekuatan pikiran. Para siswa di sebuah sekolah yang memiliki kemampuan sama dalam bermain basket dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama diwajibkan berlatih satu jam sehari selama sebulan, kelompok kedua tidak berlatih sama sekali dan kelompok ketiga berlatih lewat pikiran selama satu jam sehari. Hasilnya cukup mengejutkan. Kemampuan bermain kelompok pertama meningkat 2%, kelompok kedua menurun 2%, dan kelompok ketiga meningkat hingga 3%. Penelitian ini menyimpulkan  bahwa latihan fisik dan pikiran akan membuahkan hasil yang luar biasa. Penelitian ilmiah juga membuktikan bahwa manusia lebih banyak dikendalikan oleh pikiran bawah sadarnya dibandingkan dengan pikiran sadarnya. Itulah sebabnya anak yang sedari kecil selalu dihina dan dipojokkan akan sulit berkembang karena pikiran bawah sadarnya telah memvonis bahwa dia bodoh.
H.C. Andersen, penulis dongeng terkenal, menyarankan agar sedari kecil anak dibiasakan membaca atau mendengar kisah dongeng, agar pikiran [imajinasi] – nya berkembang. “Being born in a duck yard does not matter, if only you are hatched from a swan’s egg.” Tulisan H.C. Andersen – 1875. “Tidak masalah kalau kita terlahir di lingkungan bebek, yang menjadi masalah adalah kalau kita menetasnya dari telur angsa.”
Sebuah latihan kecil berikut ini dapat membuktikan tentang adanya kekuatan pikiran. Bayangkan saat ini Anda sedang memegang sebuah jeruk nipis. Apakah warnanya? Kemudian, bayangkanlah Anda membelah jeruk nipis itu dengan pisau ... dan air jeruknya muncrat ke mana–mana, kemudian jilatlah jeruk nipis di bagian terbuka yang sudah Anda belah tadi ... jilatlah lagi secara perlahan–lahan! Sekarang, perhatikan lidah Anda. Bukankah di ujung lidah ada air liur seolah–olah kita benar–benar telah menjilat jeruk nipis tersebut?
Latihan di atas sekaligus membuktikan bahwa otak tidak dapat membedakan pengalaman nyata atau hanya imajinasi. Kesalahan dalam berimajinasi akan berakibat fatal. Oleh karena itu, amatlah penting untuk selalu memusatkan pikiran kita kepada hal–hal yang baik dan positif. Bisa kita simpulkan bahwa hambatan terbesar bagi kemajuan kita adalah rasa takut yang kita ciptakan sendiri dalam pikiran kita. Misalnya dengan bertanya, bagaimana kalau kita gagal? Bagaimana kalau tidak ada yang suka? Padahal, kita tidak akan pernah tahu apakah sesuatu itu akan gagal atau berhasil sampai kita sendiri mencobanya secara tekun. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak menjadi sutradara yang  menciptakan film buruk dalam pikiran kita.
Proses melumasi  atau lubrikasi biasa dilakukan agar kinerja suatu mekanisme bisa menjadi lebih lancar, hal ini juga dapat kita terapkan pada pikiran  kita, tetapi hanya akan berhasil apabila menggunakan bentuk kalimat positif, karena dengan menggunakan bentuk negatif, seperti ‘tidak’, ‘jangan’, ‘bukan’, justru membawa kesan yang berlawanan dengan hal yang kita harapkan tercipta dalam pikiran kita. Mari kita coba buktikan dengan latihan berikut ... bayangkan baju yang ‘bukan’ berwarna biru. Kita lihat hasilnya, bahwa justru yang pertama diproses oleh otak kita  adalah warna biru.
Jika ingin berhasil dalam mewujudkan harapan atau cita–cita, jangan pernah ragu untuk membayangkan bahwa kita sudah berada pada posisi yang kita harapkan atau cita–citakan tersebut. Lakukan visualisasi seolah–olah kita sudah berada pada posisi tersebut. Tehnik visualisasi ini pernah dilakukan oleh komedian Jim Carey. Semula ia memiliki kebiasaan suka meniru gerak dan perilaku orang lain. Keahliannya terus dikembangkan dengan berlatih terus–menerus di depan cermin. Ia pun kemudian menjadi amat mahir memutar dan melipat–lipat tubuh serta wajahnya. Hasratnya yang menggebu–gebu untuk menjadi komedian yang berhasil membuatnya suatu hari menulis selembar kertas cek untuk dirinya, [yang dalam pikirannya sudah diyakini] bernilai US$ 10 juta. ‘Cek’ yang telah ditulis dengan tanggal di atasnya itu terus disimpannya di dalam saku. Seperti yang dapat kita saksikan dalam The Oprah Winfrey Show – Februari 1997, di situ Oprah Winfrey bertanya kepada Jim Carey,”Jelas sekali kamu sudah mengetahuinya, entah di mana di dalam dirimu, kamu sudah tahu bahwa kamu dilahirkan sebagai orang yang terkenal, karena ini adalah hal yang sangat menakjubkan, visualisasi yang telah kamu lakukan, dan beberapa kisah yang pernah saya baca tentang kamu, bahwa kamu dulu sering menyetir mobil sendirian, setiap malam, memvisualisasikan dirimu berhasil, padahal pada saat itu kamu bangkrut dan miskin, di tahun sekitar 1985 – 1987 ... bagaimana kamu melakukannya?” Kemudian Jim Carey menjelaskan,”Iya betul, saat itu, setiap malam aku memvisualisasikan, ada sutradara yang tertarik denganku, membayangkan orang–orang yang aku sayangi mengatakan padaku,’aku suka sekali dengan hasil kerjamu’, membayangkan hal–hal yang baik yang aku harapkan datang ke dalam hidupku ... aku tidak memiliki apa–apa waktu itu, tetapi hal ini membuat aku merasa lebih baik, saat itu, saat aku pulang ke rumah, memvisualisasikan bahwa ‘aku sudah memiliki hal – hal ini’, memang sekarang aku belum bisa memegangnya, tetapi aku memvisualisasikan bahwa aku sudah memilikinya.” Sambil tersenyum Oprah Winfrey melanjutkan bertanya,”Wow, di mana kamu belajar hal ini? Apakah dari buku pengembangan diri? Aku juga dengar kalau kamu pernah menulis cek untuk dirimu sendiri? Bagaimana itu?” Dengan bercanda Jim Carey menjawab,” Betul, sebuah buku pengembangan diri, judulnya Jim Carey Win (ha..ha..ha)... Iya memang aku menulis cek untuk diriku sendiri, sebesar US$ 10 juta, untuk sebuah lakon, atau bayaran kontrak sebuah peran, dan aku memberi diriku waktu sekitar tiga atau lima tahun waktu itu, tanggal cek aku tulis di sekitar November tahun 1995, kemudian aku simpan dalam dompetku, di saat hal buruk menimpa, kulihat lagi cek itu, di saat–saat di mana aku membutuhkan, aku buka dompetku dan melihatnya kembali, untuk beberapa saat itu menjadi kebiasaan baru bagiku untuk melihat kembali cek itu, ... kemudian sebelum November 1995 aku mendapatkan kontrak sebesar US$ 10 juta untuk film ‘Dumb and Dumber’, ... [sambil mengingat–ingat] ya betul ... waktu itu untuk film Dumb and Dumber.” Kemudian sambil disambut tepuk tangan oleh para audien, Oprah Winfrey bertanya lagi,”Jadi, kamu memvisualisasikan dirimu, kemudian hal itu terjadi, wow, jadi memvisualisasikan sesuatu bisa menjadi nyata kalau kita sungguh–sungguh mengusahakannya?” Dengan bergurau Jim Carey menjawab,” Ya, kamu harus memvisualisasikannya, tetapi tidak bisa sehabis memvisualisasikannya, kemudian kamu hanya ‘makan sandwich’ dan tidak melakukan apa–apa...”
Kemudian 14 tahun kemudian, seri wawancara Oprah Winfrey dengan Jim Carey ini menjadi sebuah bahan studi motivasional untuk Oprah Winfrey Network/OWN, dan di situ dia membuka program itu dan berkata, ”Di dalam hidup, setiap orang, di sekelilingmu, bisa menjadi guru bagi hidupmu, jika kamu sekarang ini sedang dalam kegagalan dalam membina sebuah hubungan, kamu adalah seorang murid yang harus belajar untuk bagaimana dapat memiliki sebuah hubungan yang lebih baik, jika saat ini kamu sedang mengalami hubungan yang buruk dengan bosmu, mungkin ini sebuah proses pengajaran bagi dirimu, untuk kamu mencari lagi bagi dirimu bos yang lebih baik ... siapa yang akan menyangka, dalam beberapa tahun acara The Oprah Winfrey Show, Jim Carey adalah salah satu dari guru kita yang terhebat ...” Kemudian Oprah Winfrey melanjutkan, ”Saat itu merupakan wawancara yang sangat ‘powerful’ dan mengesankan bagiku karena aku bukanlah pribadi yang melakukan visualisasi atau berpikir, bahwa pikiran tentang sistem keyakinan di dalam diriku, bisa diatur dengan cara yang sedimikian praktis, aku belajar banyak dari Jim Carey, dan apa yang dia katakan adalah benar, ‘jikalau kamu bisa melihatnya, dan percaya, hal ini akan menjadi sangat mudah untuk kamu dapat meraihnya’ ... jadi ... ‘thank you Jim’, kamu telah mengingatkan kita kembali akan pelajaran berharga ini.