Kekuatan Pikiran
Tulisan Albert Einstein – 1955,”Imagination is the key to
knowledge,” bahwa imajinasi adalah kunci dari pengetahuan. Bahkan dia pernah
mengatakan,”Imagination is more important than knowledge,” jadi imajinasi
[pikiran] yang bebas akan mampu membuat seseorang lebih mudah mencapai
keberhasilan dibandingkan dengan manusia yang pikirannya terbelenggu. Sebagai
seorang ilmuwan, tentu Einstein tidak merendahkan ilmu pengetahuan, ia hanya
ingin mengatakan kepada kita untuk tidak pernah takut berimajinasi karena
imajinasi adalah benih ilmu pengetahuan. Einstein menambahkan,”Everybody is a
genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree it will live its
whole life believing that it is stupid.” Maka tugas kita adalah menemukan
dimana kejeniusan kita berada. Arti jenius sendiri adalah istilah untuk
menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata–rata, terutama yang
ditunjukkan dalam hasil kerja kreatif. Seorang jenius menunjukkan pribadi dan
imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tetapi juga unik karena bakat yang
istimewa dan inovatif. Seperti Goethe dan Da Vinci diberi predikat jenius dalam
bidang literatur dan seni, sementara Einstein sendiri jenius dalam bidang
fisika. Jadi kembali pada pendapat Einstein yang menyebutkan bahwa kalau ikan
kita sebut bodoh karena tidak bisa memanjat sebuah pohon, yang tentunya ini
sebuah kiasan di mana kadang manusia menghakimi seseorang karena tidak mampu
melakukan sesuatu, atau diri kita sendiri yang merasa bodoh karena tidak mampu
melakukan sesuatu yang memang tidak bisa kita lakukan, tentunya itu sebuah
kesalahan. Karena keunikan dari ikanlah yang memang menyebabkan dia tidak mampu
memanjat pohon, tetapi mampu melakukan hal lain yang juga mengagumkan.
Keahlian
psikiatri yang dikhususkan untuk studi dan perawatan karena kecemasan tidak
lagi mengakui adanya garis pemisah yang jelas antara normal dan abnormal.
Tetapi seseorang mungkin disebut abnormal bilamana tingkah lakunya secara
serius mengganggu pekerjaan atau kesanggupannya untuk berfungsi dalam
masyarakat.
Kecemasan,
kesedihan dan kesepian dalam rumah sakit jiwa yang suram ini difoto pemotret
Jerry Cook untuk LIFE pada tahun 1946, dan menjadi bagian koleksi foto terkenal
Family of Man.
Kebanyakan
tingkah laku abnormal digolongkan menjadi dua tipe : yaitu neurotik dan
psikotik.
Tingkah laku
neurotik itu berdekatan dengan ujung normal, maksudnya tingkah laku tadi
merupakan suatu bentuk ketidaknormalan yang lebih lunak. Dia kerap kali
mengenal kesulitannya dan mungkin mampu membantu penyembuhannya.
Psikotik jauh
lebih serius dan terungkap dalam segi tingkah lakunya. Seorang psikotik adalah
seorang yang telah kehilangan beberapa atau semua hubungan dengan kenyataan.
Menurut
dugaan, penyebab neurosis dewasa ini umumnya berasal dari lingkungan, maksudnya
: neurosis itu disebabkan oleh tekanan dan ketegangan hidup.
Semua orang
dewasa dan banyak anak–anak mengalami tekanan–tekanan. Jarang ada orang dewasa
yang tidak menggunakan apa yang disebut para ahli psikiatri pertahanan neurotik
untuk menghadapi tekanan tadi.
Ada orang yang
kebiasaannya terlambat, ada yang terhantui kerapian dan ada yang kerap kali
lupa janji. Orang neurotik menggunakan muslihat–muslihat untuk menarik
perhatian bagi dirinya, untuk merebut pujian atau untuk mengikis gagasan yang
tidak menyenangkan dari pikiran mereka.
Umumnya,
mereka melakukan hal–hal ini oleh karena mereka takut atau curiga bahwa mereka
sungguh–sungguh tidak rapi dan oleh karenanya tidak pantas, atau ingin
menghindari sesuatu yang bagi mereka mempunyai konotasi tak menyenangkan.
Dengan kata lain akar semua neurosis
adalah konflik emosional.
Neurosis
menampakkan diri dalam banyak gejala yang berbeda–beda. Berikut ini adalah
beberapa diantaranya.
· Keadaan Cemas
Setiap konflik
emosional menyebabkan adanya sejumlah kecemasan tertentu. Bila konflik itu
hebat, maka begitu pula kecemasannya.
Bila tidak ada
penyelesaian yang mudah untuk suatu konflik emosional yang serius, si penderita
mungkin harus hidup dengan konflik tersebut sebaik–baiknya. Kadang kala konflik
itu mungkin ditekan ke bawah sadar dan kadang kala muncul, tetapi selalu
menyebabkan kecemasan besar.
Misalnya,
seorang anak lelaki yang mulai dewasa mungkin selalu dijengkelkan oleh ayah
atau ibunya. Karena hidup serumah dan tidak dapat mengungkapkan kejengkelannya
tanpa merasa bersalah, dia berpura – pura dan bertahun–tahun menganggap antara
dia dan orang tuanya baik–baik saja.
Tetapi dia
tidak dapat menyembunyikan rasa cemas ini, dia boleh jadi selalu merasa tegang,
kehilangan nafsu makan serta tidak bisa tidur dan capai sekali. Jantungnya
mungkin berdebar bukan main cepatnya.
· Hipokondria
Bilamana
penderita neurosis mengungkapkan kecemasannya dan mencoba hidup dengan
masalahnya, penderita hipokondria mencoba menggunakan pelarian diri sebagai
jalan pemecahannya.
Seorang
pekerja yang takut akan pemimpinnya mungkin menderita gejala–gejala kecemasan
bila melihat sang pemimpin mendekati. Dia akan mengeluh karena sakit. Jika
sekali berhasil menghindari pertemuan yang tidak menyenangkan, dia mungkin akan
merasa sakit setiap kali mengetahui akan adanya meeting/pertemuan lain yang
tidak mengenakkan.
Kesakitan yang
dibayang–bayangkan oleh penderita hipokondria biasanya tidak sesuai dengan gambaran
penyakit apa saja, tetapi mereka mahir membuat diagnosis sendiri.
Penderita
hipokondria lebih banyak menciptakan masalah dari pada memecahkannya. Akhirnya
tidak hanya kemampuan kerja, tetapi kesenangan hidupnya pun menjadi terganggu.
Dalam gambar ini,
lima wanita yang gila “bulan–bulanan” menari kegilaan dibawah bulan yang
mengerling.
Hampir setiap
kebudayaan pernah mempunyai kepercayaan bahwa kekuatan luar seperti contoh bulan
jahat yang dengan semena–mena dapat menyebabkan kegilaan.
Dalam bahasa
Inggris, “Lunatic” – orang gila – berasal dari kata Latin “Luna”, dewi bulan. Penjelasan
untuk ketidakwarasan seperti itu lazim, bahkan di Eropa yang kebudayaannya
telah maju sampai abad ke–18 sekalipun.
· Histeria
Kadangkala
seorang neurotik akan melarikan diri dari konfliknya. Kemudian terjadi
pelemahan fungsi fisik sampai nampak gejala–gejala akan adanya penyakit yang
sungguh–sungguh.
Histeria
adalah nama yang diberikan untuk kategori penyakit ini. (Jangan dikacaukan
dengan konsep populer mengenai histeris sebagai penyakit menangis atau
berteriak–teriak bila terserang kemarahan atau ketakutan)
Karena
menderita histeria, seorang serdadu yang takut dikirim ke pertempuran mungkin
tiba–tiba tak dapat melihat, meskipun tak ada sesuatu yang tidak beres pada matanya,
dia kemudian sungguh–sungguh buta. Histeria dapat memperlihatkan gejala–gejala
penyakit sejati yang begitu tepat sehingga sebagai akibat salah diagnosis oleh
para ahli bedah yang kurang teliti, kemudian terjadi penyakit–penyakit histeria
dioperasi.
· Fobia
Fobia berarti
takut, dan fobia neurotik adalah ketakutan irasional akan sesuatu yang
menggantikan ketakutan yang sebenarnya, tetapi tersembunyi. Misalnya seorang
wanita yang telah menikah tertarik pada penjual sayur dekat rumahnya. Oleh
karena takut akan akibat tertariknya ini, dia berpura–pura bahwa ketakutan itu
tidak ada. Waktu berjalan pulang dari membeli sayur, dia merasa ketakutan
karena lalu– lintas yang mendesing–desing. Dia beranggapan bahwa ketakutannya
dikarenakan oleh ketakutan akan tertabrak. Sejak itu dia tak pernah pergi untuk
membeli sayur di situ lagi karena fobia terhadap lalu–lintas yang baru saja
dialami dan dikembangkannya, tidak hanya pada perjalanannya ke penjual sayur
itu tetapi juga ke mana–mana.
Dia
menghindari penjual sayur dengan menyuruh orang lain atau anaknya untuk
berbelanja. Tetapi karena lalu–lintas adalah sarana dan kebutuhan pokok
kehidupan modern, dia menjadi tahanan yang dikurung oleh fobianya.
Belonefobia
adalah takut terhadap benda–benda tajam. (Belone adalah kata Yunani untuk
jarum) menyebabkan orang dalam kartun ini ketakutan dan bersembunyi.
Setiap orang
mempunyai ketakutan, akan tetapi ketakutan baru disebut fobia apabila sampai
sedemikian tidak masuk akalnya sehingga mengganggu kehidupan biasa.
Berikut
beberapa jenis dari antara 250 hal lebih yang menurut penemuan para dokter
ditakuti para pasien secara luar biasa, dengan nama–nama medik untuk fobianya.
Buku – Bibliofobia
Kucing – Ailurofobia
Ruang terkurung – Klaustrofobia
Ketinggian – Akrofobia
Malam – Noktifobia
Tertawaan – Ketegelofobia
Dipandang orang – Oftalmofobia
Orang asing – Xenofobia
Tali – Linonofobia
13 – Triskaidekafobia
Pekerjaan – Ergofobia
Ketakutan – Fobofobia
· Depresi
Depresi
neurotik adalah suatu keadaan kesedihan dan kelesuan yang berlarut–larut.
Keadaan ini mungkin diakibatkan oleh suatu penyakit keras atau kehilangan
sesuatu, dan selama ini penderita terus menerus dihinggapi perasaan kecil hati,
gagal dan rendah diri. Dia memberikan tafsiran suram, bahkan pada hal–hal yang
berjalan baik baginya.
Depresi
neurotik menunjukkan bukannya suatu pelarian dari rasa takut tetapi justru
menyerah kepada rasa takut ini.
Penderita Psikosis
Seorang
psikotik memberikan suatu gambaran yang sama sekali lain. Bila orang neurotik
sukar dan menjadi tidak mampu hanya dalam beberapa segi saja, seorang psikotik
menunjukkan kesia–siaan dan penderitaan manusia secara besar–besaran.
Psikosis
mempunyai tahap–tahap ringan, dan kadang kala penderita psikosis ringan dapat
dirawat sebagai pasien luar, tetapi biasanya mereka harus dimasukkan rumah
sakit.
Gejala–gejala
mereka menunjukkan suatu dunia yang sama sekali terpisah dari yang dikenal
orang normal. Suatu dunia delusi, halusinasi, omongan kacau, pikiran kacau dan
keadaan emosional yang berlebih–lebihan.
Kembali Ke Kekuatan Pikiran
Beberapa tahun silam pernah diadakan penelitian untuk menguji kekuatan
pikiran. Para siswa di sebuah sekolah yang memiliki kemampuan sama dalam
bermain basket dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama diwajibkan berlatih
satu jam sehari selama sebulan, kelompok kedua tidak berlatih sama sekali dan
kelompok ketiga berlatih lewat pikiran selama satu jam sehari. Hasilnya cukup
mengejutkan. Kemampuan bermain kelompok pertama meningkat 2%, kelompok kedua
menurun 2%, dan kelompok ketiga meningkat hingga 3%. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa latihan fisik dan
pikiran akan membuahkan hasil yang luar biasa. Penelitian ilmiah juga
membuktikan bahwa manusia lebih banyak dikendalikan oleh pikiran bawah sadarnya
dibandingkan dengan pikiran sadarnya. Itulah sebabnya anak yang sedari kecil
selalu dihina dan dipojokkan akan sulit berkembang karena pikiran bawah
sadarnya telah memvonis bahwa dia bodoh.
H.C. Andersen,
penulis dongeng terkenal, menyarankan agar sedari kecil anak dibiasakan membaca
atau mendengar kisah dongeng, agar pikiran [imajinasi] – nya berkembang. “Being
born in a duck yard does not matter, if only you are hatched from a swan’s
egg.” Tulisan H.C. Andersen – 1875. “Tidak
masalah kalau kita terlahir di lingkungan bebek, yang menjadi masalah adalah
kalau kita menetasnya dari telur angsa.”
Sebuah latihan
kecil berikut ini dapat membuktikan tentang adanya kekuatan pikiran. Bayangkan
saat ini Anda sedang memegang sebuah jeruk nipis. Apakah warnanya? Kemudian,
bayangkanlah Anda membelah jeruk nipis itu dengan pisau ... dan air jeruknya
muncrat ke mana–mana, kemudian jilatlah jeruk nipis di bagian terbuka yang
sudah Anda belah tadi ... jilatlah lagi secara perlahan–lahan! Sekarang,
perhatikan lidah Anda. Bukankah di ujung lidah ada air liur seolah–olah kita
benar–benar telah menjilat jeruk nipis tersebut?
Latihan di
atas sekaligus membuktikan bahwa otak tidak dapat membedakan pengalaman nyata
atau hanya imajinasi. Kesalahan dalam berimajinasi akan berakibat fatal. Oleh
karena itu, amatlah penting untuk selalu memusatkan pikiran kita kepada hal–hal
yang baik dan positif. Bisa kita simpulkan bahwa hambatan terbesar bagi
kemajuan kita adalah rasa takut yang kita ciptakan sendiri dalam pikiran kita.
Misalnya dengan bertanya, bagaimana kalau kita gagal? Bagaimana kalau tidak ada
yang suka? Padahal, kita tidak akan pernah tahu apakah sesuatu itu akan gagal
atau berhasil sampai kita sendiri mencobanya secara tekun. Oleh karena itu,
sebaiknya kita tidak menjadi sutradara yang
menciptakan film buruk dalam pikiran kita.
Proses
melumasi atau lubrikasi biasa dilakukan
agar kinerja suatu mekanisme bisa menjadi lebih lancar, hal ini juga dapat kita
terapkan pada pikiran kita, tetapi hanya
akan berhasil apabila menggunakan bentuk kalimat positif, karena dengan
menggunakan bentuk negatif, seperti ‘tidak’, ‘jangan’, ‘bukan’, justru membawa
kesan yang berlawanan dengan hal yang kita harapkan tercipta dalam pikiran
kita. Mari kita coba buktikan dengan latihan berikut ... bayangkan baju yang
‘bukan’ berwarna biru. Kita lihat hasilnya, bahwa justru yang pertama diproses
oleh otak kita adalah warna biru.
Jika ingin
berhasil dalam mewujudkan harapan atau cita–cita, jangan pernah ragu untuk
membayangkan bahwa kita sudah berada pada posisi yang kita harapkan atau
cita–citakan tersebut. Lakukan visualisasi seolah–olah kita sudah berada pada
posisi tersebut. Tehnik visualisasi ini pernah dilakukan oleh komedian Jim
Carey. Semula ia memiliki kebiasaan suka meniru gerak dan perilaku orang lain. Keahliannya
terus dikembangkan dengan berlatih terus–menerus di depan cermin. Ia pun
kemudian menjadi amat mahir memutar dan melipat–lipat tubuh serta wajahnya.
Hasratnya yang menggebu–gebu untuk menjadi komedian yang berhasil membuatnya
suatu hari menulis selembar kertas cek untuk dirinya, [yang dalam pikirannya
sudah diyakini] bernilai US$ 10 juta. ‘Cek’ yang telah ditulis dengan tanggal
di atasnya itu terus disimpannya di dalam saku. Seperti yang dapat kita
saksikan dalam The Oprah Winfrey Show –
Februari 1997, di situ Oprah Winfrey bertanya kepada Jim Carey,”Jelas
sekali kamu sudah mengetahuinya, entah di mana di dalam dirimu, kamu sudah tahu
bahwa kamu dilahirkan sebagai orang yang terkenal, karena ini adalah hal yang
sangat menakjubkan, visualisasi yang telah kamu lakukan, dan beberapa kisah
yang pernah saya baca tentang kamu, bahwa kamu dulu sering menyetir mobil
sendirian, setiap malam, memvisualisasikan dirimu berhasil, padahal pada saat itu
kamu bangkrut dan miskin, di tahun sekitar 1985 – 1987 ... bagaimana kamu
melakukannya?” Kemudian Jim Carey menjelaskan,”Iya betul, saat itu, setiap
malam aku memvisualisasikan, ada sutradara yang tertarik denganku, membayangkan
orang–orang yang aku sayangi mengatakan padaku,’aku suka sekali dengan hasil
kerjamu’, membayangkan hal–hal yang baik yang aku harapkan datang ke dalam
hidupku ... aku tidak memiliki apa–apa waktu itu, tetapi hal ini membuat aku
merasa lebih baik, saat itu, saat aku pulang ke rumah, memvisualisasikan bahwa
‘aku sudah memiliki hal – hal ini’, memang sekarang aku belum bisa memegangnya,
tetapi aku memvisualisasikan bahwa aku sudah memilikinya.” Sambil tersenyum Oprah
Winfrey melanjutkan bertanya,”Wow, di mana kamu belajar hal ini? Apakah dari
buku pengembangan diri? Aku juga dengar kalau kamu pernah menulis cek untuk
dirimu sendiri? Bagaimana itu?” Dengan bercanda Jim Carey menjawab,” Betul,
sebuah buku pengembangan diri, judulnya Jim Carey Win (ha..ha..ha)... Iya
memang aku menulis cek untuk diriku sendiri, sebesar US$ 10 juta, untuk sebuah
lakon, atau bayaran kontrak sebuah peran, dan aku memberi diriku waktu sekitar
tiga atau lima tahun waktu itu, tanggal cek aku tulis di sekitar November tahun
1995, kemudian aku simpan dalam dompetku, di saat hal buruk menimpa, kulihat
lagi cek itu, di saat–saat di mana aku membutuhkan, aku buka dompetku dan
melihatnya kembali, untuk beberapa saat itu menjadi kebiasaan baru bagiku untuk
melihat kembali cek itu, ... kemudian sebelum November 1995 aku mendapatkan
kontrak sebesar US$ 10 juta untuk film ‘Dumb and Dumber’, ... [sambil
mengingat–ingat] ya betul ... waktu itu untuk film Dumb and Dumber.” Kemudian
sambil disambut tepuk tangan oleh para audien, Oprah Winfrey bertanya
lagi,”Jadi, kamu memvisualisasikan dirimu, kemudian hal itu terjadi, wow, jadi
memvisualisasikan sesuatu bisa menjadi nyata kalau kita sungguh–sungguh
mengusahakannya?” Dengan bergurau Jim Carey menjawab,” Ya, kamu harus
memvisualisasikannya, tetapi tidak bisa sehabis memvisualisasikannya, kemudian
kamu hanya ‘makan sandwich’ dan tidak melakukan apa–apa...”
Kemudian 14
tahun kemudian, seri wawancara Oprah Winfrey dengan Jim Carey ini menjadi
sebuah bahan studi motivasional untuk Oprah Winfrey Network/OWN, dan di situ
dia membuka program itu dan berkata, ”Di dalam hidup, setiap orang, di
sekelilingmu, bisa menjadi guru bagi hidupmu, jika kamu sekarang ini sedang
dalam kegagalan dalam membina sebuah hubungan, kamu adalah seorang murid yang
harus belajar untuk bagaimana dapat memiliki sebuah hubungan yang lebih baik,
jika saat ini kamu sedang mengalami hubungan yang buruk dengan bosmu, mungkin
ini sebuah proses pengajaran bagi dirimu, untuk kamu mencari lagi bagi dirimu
bos yang lebih baik ... siapa yang akan menyangka, dalam beberapa tahun acara
The Oprah Winfrey Show, Jim Carey adalah salah satu dari guru kita yang
terhebat ...” Kemudian Oprah Winfrey melanjutkan, ”Saat itu merupakan wawancara
yang sangat ‘powerful’ dan mengesankan bagiku karena aku bukanlah pribadi yang
melakukan visualisasi atau berpikir, bahwa pikiran tentang sistem keyakinan di
dalam diriku, bisa diatur dengan cara yang sedimikian praktis, aku belajar
banyak dari Jim Carey, dan apa yang dia katakan adalah benar, ‘jikalau kamu
bisa melihatnya, dan percaya, hal ini akan menjadi sangat mudah untuk kamu
dapat meraihnya’ ... jadi ... ‘thank you Jim’, kamu telah mengingatkan kita
kembali akan pelajaran berharga ini.