Rabu, 26 Juli 2017

LUBRICATE YOUR MIND - I. BERTEKUN




Ketika kita kecil, ada dongeng dari orang tua kita tentang burung kolibri dan burung bangau yang sedang mencari makan di sungai. Dan pada suatu hari mereka kehabisan makanan, kemudian burung kolibri berkata kepada burung bangau bahwa mereka harus berlomba dan pemenangnya akan dapat menguasai sungai itu. Kemudian lomba dimulai, karena burung kolibri, dengan kecepatan kepak sayapnya yang sangat cepat sampai–sampai tidak terlihat, dia memimpin di depan. Tetapi karena banyak bunga–bunga cantik, maka burung kolibri sering berhenti. Singkat cerita lomba itu dimenangkan  oleh burung bangau karena dia tidak pernah berhenti dalam pertandingan tersebut. 




Ada juga dongeng tentang lokomotif kecil yang terus berusaha berjalan walau rintangan sangat banyak. Diambil dari cerita  “The Little Engine That Could” – mengenai kisah yang dilalui oleh lokomotif kecil, yang kemudian berhasil mencapai bukit tertinggi dengan terengah–engah...“Sepertinya aku bisa ... sepertinya aku bisa.”... “Anda takkan pernah tahu apa yang mungkin Anda capai hingga Anda mencobanya. Kebenaran tersebut demikian sederhananya sehingga ada orang yang sama sekali melupakannya. Seandainya saya bisa mewariskan suatu ciri karakter kepada muda–mudi di dunia ini, suatu kualitas tunggal yang akan membantu mereka meraih sukses dalam kehidupan ini, itu adalah keuletan. Keuletan itu lebih penting daripada kemampuan intelektual, kemampuan atletik, penampilan yang baik, ataupun daya tarik pribadi. Keuletan datang dari tempat yang dalam di dalam jiwa. Keuletan adalah kompensasi yang diberikan Allah untuk kekurangan kita di bidang lainnya. Jangan pernah meremehkan kuasanya.” Tulisan Rich DeVos – 2004.



Keuletan adalah unsur terpenting dari sukses dalam kehidupan ini, walau kita tersandung dan jatuh, kita rela untuk maju terus. Didalam keuletan terdapat tekad dan kemauan untuk bertekun, apapun hambatannya. Walau kita terjatuh seratus kali, kita dimampukan untuk bangkit kembali dan mengatakan,”Belum yang 101!” Tetapi kita perlu berhati–hati agar tidak terjebak dengan sikap keras kepala. Keuletan memajukan kita, sikap keras kepala memutuskan hubungan kita dengan kenyataan dan dapat mengakibatkan ketidakaktifan yang melumpuhkan. Keuletan memelihara hubungan kita dengan kehidupan dan membantu kita memelihara momentum. Keuletan dilandasi suatu keputusan dan memiliki tujuan, sedang sikap keras kepala tidak.